Wednesday, September 13, 2017

LINGKUNGAN BISNIS INTERNASIONAL

Berpedoman dari berbagai kajian pustaka serta penelusuran informasi melalui internet yang relevan dengan topik, penulis berupaya membuat summary tentang lingkungan bisnis internasional.
Perkembangan IPTEK yang semakin pesat membawa dampak pada kemajuan bidang komunikasi, transportasi, dan informasi. Seiring dengan kondisi tersebut, jumlah penduduk dunia terus bertambah sedangkan sumber-sumber alam atau faktor-faktor produksi cenderung terbatas. Setiap negara memiliki keterbatasan dan kelebihan sehingga mendorong aktifitas bisnis yang ada pada suatu negara melakukan ekspansi ke luar negeri. Bisnis yang dilakukan beranjak ke bisnis berskala multinasional atau bisnis internasional.
Sebelum membahas lingkungan bisnis internasional, penulis akan menjelaskan pengertian bisnis internasional. Pengertian bisnis internasional telah dikemukakan oleh banyak ahli, termasuk Rugman dan Hodgetts (1995). Ahli ini berpendapat bahwa: “ International Business is the study of transactions taking place across national borders for the purpose of satisfying the needs of individual and organization”.
Bisnis internasional diartikan sebagai aktifitas berupa transaksi bisnis diantara dua negara atau lebih yang melibatkan pihak-pihak individu, perusahaan, kelompok perusahaan, atau agen-agen internasional. Aktifitas yang dimaksudkan disini tidak hanya perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan, dan komunikasi massa.
Berbicara mengenai lingkungan bisnis internasional, dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
  • Lingkungan Eksternal adalah kekuatan lingkungan luar yang tidak dikontrol manajemen walaupun dapat dipengaruhinya.
  • Lingkungan internal adalah kekuatan lingkungan dalam perusahaan yang diatur manajemen untuk beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam kekuatan yang tidak dapat dikontrol, seperti faktor-faktor produksi dan aktivitas organisasi.
Bisnis internasional berbeda dari bisnis domestik, karena bisnis internasional harus berhadapan dengan kekuatan-kekuatan tiga lingkungan:
  • Lingkungan Domestik adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber dari negara asal yang melingkupi dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan.
  • Lingkungan Asing adalah semua kekuatan tidak dapat dikontrol yang bersumber dari luar negara asal yang menyelimuti dan mempengaruhi kehidupan dan perkembangan perusahaan.
  • Lingkungan Internasional adalah interaksi antara kekuatan-kekuatan lingkungan domestik dan lingkungan asing.
Bisnis internasional bersifat luas dan multidimensional, maka pelaku bisnis perlu memiliki kawasan yang luas dalam menjalankan kegiatannya. Seperti yang dikatakan Pang Lay Kim, bahwa bisnis internasional merupakan arena bagi hampir semua unsur seperti politik, ekonomi dan diplomasi. Hubungan internasional secara nyata ikut berperan, mempengaruhi dan bersaing serta bekerja sama dalam bisnis internasional.
            Sebagaimana dinyatakan oleh Moyer, bidang bisnis internasional meminjam beberapa disiplin akademis termasuk ekonomi internasional, antropologi budaya dan ilmu politik. Oleh karena itu, studi bisnis internasional biasanya meliputi hal-hal sebagai berikut:
  • Operasi perusahaan dalam negeri di luar negeri (investasi);
  • Perdagangan ekspor dan impor. Bidang studi ini telah sejak lama menarik para ekonom, karena arus perdagangan internasional memiliki dampak besar bagi pembangunan dan kegiatan ekonomi lokal.
  • Manajemen perbandingan. Membandingkan perusahaan dalam dan luar negeri serta membandingkan sistem ekonomi antar negara.
  • Analisis bisnis fungsional, yang meliputi permasalahan international, keuangan internasional dan manajemen internasional.
Dalam tulisan ini, akan dibahas juga tiga lingkungan yang sangat penting dalam bisnis internasional, antara lain:
  1. Lingkungan Eksternal Makro
Lingkungan eksternal makro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang tidak secara langsung mempengaruhi bisnis atau perilaku suatu perusahaan. Perusahaan relatif tidak bisa mempengaruhi lingkungan eksternal makro ini. Contoh lingkungan eksternal makro:
a)      Lingkungan Budaya; budaya yang berbeda antar negara membuat sebuah bisnis internasional harus memodifikasi perilakunya di negara satu dengan yang lain.
b)      Lingkungan Ekonomi, antara lain; Tingkat inflasi (inflation rate), Tingkat pengangguran (unemployment rate), GDP (Gross Domestic Product), Tingkat suku bunga (interest rate), dan Perbandingan aliran modal yang masuk (capital inflow) dengan aliran modal yang keluar (capital outflow),  Tingkat pertukaran mata uang dengan mata uang asing (foreign exchange), serta Efisiensi pasar modal (capital market efficiency).
c)      Lingkungan Hukum dan Politik;  Kelengkapan Undang- undang yang terkait dengan bisnis; Penyesuaian Undang- undang dengan kondisi terkini; Upaya pelaksanaan Undang- undang; Risiko politik (political risk) suatu negara.                                                       amikom.ac.id
d)     Lingkungan Keadaan Alam; Keanekaragaman dan jumlah kekayaan alam; Upaya pelestarikan kekayaan alam; Upaya pengambilan kekayaan alam.
e)      Teknologi, terdiri dari Penemuan dan cara berproduksi lebih baik
f)       Lingkungan Hubungan Internasional; Keterbukaan hubungan kerjasama (terutama hubungan bisnis) dengan Negara lain serta Hambatan dalam hubungan kerjasama dengan negara lain.
1.2. Lingkungan Eksternal Mikro
Lingkungan eksternal mikro adalah lingkungan yang berada di luar perusahaan yang secara langsung mempengaruhi bisnis. Perusahaan relatif lebih bisa mempengaruhi lingkungan ini (dari pada lingkungan eksternal makro). Contoh lingkungan eksternal mikro: Pemasok BB (Suplier), yaitu pihak yang menyediakan bahan baku yang akan diproses menjadi produk oleh bisnis.
1.3.  Lingkungan Internal
Lingkungan Internal adalah lingkungan yang berada didalam perusahaan dan mempengaruhi secara langsung bisnis. Perusahaan sangat bisa mempengaruhi lingkungan internalnya. Contoh lingkungan internal:  Karyawan, peralatan dan mesin, modal, bahan baku, barang dalam proses, barang jadi, serta sistem informasi dan administrasi.

Pengaruh Lingkungan Terhadap Operasional Perusahaan

contoh perusahaan yang maju


                Sistem perusahaan sekarang ini sudah tebuka dan sangat kompleks.  Elemen-elemen yang terdapat di dalam sistem sebuah perusahaan meliputi orang dan jaringan yang saling terhubung , saling berinteraksi , saling berkepentingan, dan saling bergantung.  Maka keberadaan perusahaan bukan hanya ditentukan oleh elemen elemen yang ada di dalam sebuah perusahaan tetapi juga oleh faktor faktor yang ada di luar perusahaan . baik itu faktor manusia ataupun bukan manusia.


Faktor manusia antara lain: pelanggan, pemasok, pemerintah dan penanam modal baik secara individu ataupun organisasi.

Faktor bukan manusia yaitu alam sebagai bahan baku dan tempat menjalankan aktifitas bisnis.


Orang- orang selama ini hanya melihat faktor eksternal dalam bentuk politik, ekonomi, teknologi, dan sosial budaya, mereka lupa bahwa semua itu diciptakan oleh manusia.

Menurut kusdi (2009) hubungan antara perusahaan dengan elemen lingkungan dapat berupa:
amikom.ac.id

A .  Hubungan bersifat jangka panjang,  Hubungan dengan pemasok, baik itu berupa pemasok energi, bahan, pemodal,pelanggan, masyarakat dan pemerintah


B . Hubungan yang bersifat sementara/ jangka pendek. Contohnya hubungan dengan pelanggan yang bersifat sekali ataupun bisa berulan-ulang.


C. Hubungan besifat kerjasama,  bisa bersifat persaingan atau perbedaan kepentingan.


d.  Hubungan regulatif. Hubungan dengan badan-badan pemerintahan


* Strategi Dalam Merespon Pengaruh Lingkungan


Ada 2 strategi dasar yang bisa dilakukan oleh organisasi intuk bisa beradaptasi dengan lingkungan yaitu melalui perubahan internal dan melalui pengendalian lingkungan .

a.  Perubahan internal.

Menyesuaikan aspek aspek di dalam organisasi seperti perencanaan, struktur, sistem dan prosedur kerja sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan lingkungan yang dapat berubah sewaktu-waktu. 

b. Pengendalian Lingkungan


Untuk mengendalikan lingkungan dapat melakukan cara cara berikut , diantaranya :


a.       Merger Menyatukan organisasi lain sehingga dapat dilakukan pengawasan
        bersama

b.      Kontrak atau joint ventures,  ini dapat mengurangi ketidakpastian  sehingga terjadi
        kepemilikan dan pengawasan bersama

c.       Kooptasi, memasukan orang-orang yang berpengaruh terhadap lingkungan untuk 
        masuk kedalam organisasi, contohnya memasukan pejabat pemerintah ke dalam 
        organisasi .

d.      Iklan dan humas, cara menciptakan hubungan yang baik terhadap lingkungan dan 
        mengubah pandangan masyarakat.

e.       Asosiasi pengusaha sejenis , ini seringkali bisa menimbulkan suatu kekuatan 
        yang cukup besar dalam mempengaruhi lingkungan .

f.        Merubah bidang kegiatan , dan jika lingkungan tidak bisa dikendalikan lagi anda 
        bisa merubah bidang kegiatannya , misal memilih bidang kegiatan yang 
        persaingannya relatif mudah yang tidak banyak campur tangan pemerintah .



Sebelum memilih anda menjatuhkan pilihan strategi apa yang ingin anda ambil , anda harus mengidentifikasi dan menganalisis kondisi lingkunga nya terlebih dahulu.  ..

Pengertian Bisnis Internal dan Eksternal



Lingkungan bisnis adalah segala sesuatu yang mempengaruhi aktivitas bisnis dalam suatu lembaga organisasi atau perusahaan. Faktor – faktor yang mempengaruhi tersebut tidak hanya dalam perusahaan (intern), namun juga dari luar (ekstern).
Oleh karena itu, lingkungan bisnis diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu :
1. Lingkungan Internal
Segala sesuatu di dalam orgnisasi / perusahaan yang akan mempengaruhi organisasi / perusahaan tersebut.
2. Lingkungan Eksternal
Segala sesuatu di luar batas-batas organisasi/perusahaan yang mungkin mempengaruhi organisasi/perusahaan.





A. LINGKUNGAN INTERNAL
Lingkungan Internal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
Tenaga kerja (Man)
Modal (Money)                                                                                                              amikom.ac.id
Material/bahan baku (Material)
Peralatan/perlengkapan produksi (Machine)
Metode (Methods)

Lingkungan internal ini biasanya digunakan untuk menentukan Strength (kekuatan) perusahaan, dan juga mengetahui Weakness (kelemahan) perusahaan.

B. LINGKUNGAN EKSTERNAL
Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2, yaitu :
Lingkungan Mikro, dimana perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi terhadap faktor – faktor penentu Opportunity (peluang pasar) dan juga Threat (ancaman dari luar).
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
Pemerintah
Pemegang saham (shareholders)
Kreditor
Pesaing
Publik
Perantara
Pemasok
Konsumen

Lingkungan Makro, dimana perusahaan hanya dapat merespon lingkungan di luar perusahaan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi :
Lingkungan ekonomi
Lingkungan teknologi
Lingkungan politik-hukum (pemerintahan)
Lingkungan sosial kultur
Lingkungan global
Lingkungan bisnis
Teknologi dan informasi

1. Lingkungan Eksternal
Lingkungan eksternal perusahaan yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan perusaan. Lingkungan eksternal meliputi variabel-variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum dan tren di dalam lingkungan societal ataupun faktor-faktor spesifik yang beroperasi di dalam lingkungan kerja (industri) organisasi. Variabel-variabel eksternal ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu ancaman dan peluang, Lingkungan eksternal perusahaan dapat dibedakan menjadi :
a. Lingkungan eksternal makro, adalah lingkungan eksternal yang berpengaruh tidak langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Keadaan alam: SDA, lingkungan.
• Politik dan hankam: kehidupan operasional perusahaan sangat terpengaruh oleh politik dan hankam negara dimana perusahaan berada menciptakan.
•Hukum
•Perekonomian
•Pendidikan dan kebudayaan
•Sosial dan budaya
• Kependudukan
• Hubungan internasional.
b. Lingkungan eksternal mikro, adalah lingkungan eksternal yang pengaruh langsung terhadap kegiatan usaha.
Contoh :
• Pemasok / supplier : yang menunjang kelangsungan operasi perusahaan.
• Perantara, misalnya distribotur, pengecer yang berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi ke konsumen.
• Teknologi: yang berkaitan dengan perkembangan proses kerja, peralatan metode, dll.
• Pasar, sebagai sasaran dari produk yang dihasilkan perusahaan.

2. Lingkungan Internal
Lingkungan internal adalah faktor-faktor yang berada dalam kegiatan produksi dan langsung mempengaruhi hasil produksi.
Contoh :
• Tenaga kerja
• Peralatan dan mesin
• Permodalan (pemilik, investor, pengelolaan dana)
• Bahan mentah, bahan setengah jadi, pergudangan
• Sistem informasi dan administrasi sebagai acuan pengambilan keputusan.

* Faktor Lingkungan
– Lingkungan perekonomian yang erat berhubungan dengan pasar dimana diadakan penjualan dan pembelian barang dan jasa.
– Lingkungan seperti politik, pemerintah, hukum, dan militer yang mengatur kegiatan perusahaan.
– Keadaan sosial meliputi berbagai golongan penduduk dengan sikap kepercayaan, tingkah laku yang dicerminkan dalam lembaga sosial yang ada.

Dari ketiga golongan diatas masih dapat diperinci lagi menjadi sub faktor:
1. Tanah dan alam sekitar
Tanah dan sumber alam merupakan salah satu faktor penting untuk kegiatan perusahaan.
Ilmu pengetahuan dan seni

2. Ilmu pengtahuan menunjukkan metode, manajemen kepada pimpinan dalam mengelola perusahaan. Penerapan ilmu pengetahuan dalam dunia perusahaan akan dapat membantu menggali ilmu pengetahuan lebih lanjut.

3. Pemerintah dan hukum
Aspek positif dari pemerintah akan dibutuhkan oleh perusahaan ialah perlindungan terhadap hak milik, pemeliharaan tata hukum, dan keamanan, serta penggunaan keuangan, tetapi pemerintah perlu mengadakan pembatasan dengan mengadakan pemungutan pajak dan tarif.

4. Uang, kredit, kapital
Uang kredit merupakan darah bagi kehidupan perusahaan. Apabila uang, kredit, dan kapital ini lambat akan menghambat jalannya perusahaan. Sebaliknya, jika jumlah yang terlampau banyak akan mengganggu perusahaan. Uang sebagai alat pembayaran, termasuk kredit di dalamanya. Mengenai kapital perusahaan tidak akan dapat menjalankan fungsinya tanpa kapital.dana kapital ini dalam bentuk terkumpulnya uang atau kredit yang diinfestasikan dalam perusahaan.

5. Tersedianya tenaga kerja
Tenaga kerja dalam perusahaan pada umumnya bersatu dalam bentuk serikat kerja. Berhasilnya perusahaan tergantung pada tingkat ketrampilan, kesehatan, dan sikap dari tenaga kerja. Hal ini sangat tergantung pada sistem pendidikan, standar hidup, dan inisiatif dari masyarakat.
6. Sikap konsumen
Usaha perusahaan untuk mengurangi resiko dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan sikap konsumen dan publik.

7. Kepercayaan dan agama
Mempengaruhi tingkah laku manusia serta etika masyarakat, hal ini mempengaruhi kebijaksanaan perusahaan yang diambil oleh manajer. Standar etika ini harus diikuti oleh perusahaan.

8. Hubungan internasional
Hubungan ini meliputi penyediaan sumber ekonomi, bahan perdagangan dan politik mungkin tidak terbatas pada bahan dasar, tetapi juga berupa tenaga kerja terdidik yang didatangkan dari luar negeri.